Konsep High Avaibility
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbil'alamin wassalatu wassalamu 'alaa asrafilanbiya iwalmursalin wa'alaalihi wasahbihi ajma'ina ammaba'du. Kita masih bisa bertemu untuk membahas suatu ilmu yang bermanfaat dan akan diuraikan pada blog ini, Insya Allah... Materi yang akan kita bahas pada postingan ini adalah High Avaibility pada device Cisco. Karena ini materi CCNA, jadi yang kita bahas adalah konfigurasi tentang Cisco.
Tentang High Avaibility
Didalam sebuah jaringan sebut saja lokal, pasti memiliki satu jalur keluar (gateway). Tapi apakah efektif dengan hanya memiliki 1 gateway saja? Tidak. Karena jika gateway tersebut down ataupun device-nya rusak, maka semua user jaringan lokal tidak dapat mengakses jaringan luar (internet). Makanya disarankan untuk gateway ada lebih dari satu.
Apa sudah efektif dengan beberapa gateway? Belum. Karena kita harus mengatur gateway secara manual kepada semua Pc lokal dengan gateway yang berbeda.
Nah jika salah satu gateway down, sebagian Pc yang menggunakan gateway tersebut tidak akan bisa mengakses internet. Dan kita harus mengatur ulang gateway di Pc lokal satu persatu agar menggunakan gateway yang aktif, itu sangatlah tidak efektif.
Jika kita mempunyai sebuah jaringan lokal dan ada beberapa jalur yang bisa dilewati (Gateway) untuk menuju internet, maka haruslah dipilih router yang bertindak sebagai gateway utama. Pemilihan jalur utama akan ditentukan berdasarkan nilai priority tertinggi (defaultnya 100). Dan semua itu dapat diatasi dengan High Avaibility (HA).
Cara Kerja HA
High Avaibility bekerja dengan cara membuat seolah - olah adanya gateway virtual yang akan mengatur sebuah packet untuk melewati jalur yang mana.
Jadi misalnya kita memiliki dua buah router yang bertindak sebagai gateway, lalu kita akan jalankan High Avaibility pada kedua router. Diibaratkan ada sebuah virtual router yang mencakup kedua router fisik tersebut, dengan memiliki MAC dan IP address secara virtual juga.
High Avaibility memanfaatkan kedua link fisik dari router untuk membuat sebuah gateway virtual baru. Kedua router tersebut akan berada didalam satu grup yang sama, dimana didalam grup itu harus ada yang namanya ketua dan wakil.
Nah router yang terpilih menjadi ketua (active) akan menjadi gateway utama, sedangkan router wakil (standby) akan menjadi redundant dari router active, jika sewaktu - waktu gateway utama down.
Yang nantinya IP address dari virtual gateway yang akan dimasukkan pada Pc lokal. Jadi kita tidak perlu repot- repot untuk menentukan gateway yang mana untuk jalur keluar ke internet, cukup masukkan IP address virtual gateway saja.
Nantinya virtual gateway yang akan mengurus bahwa packet akan melewati jalur yang mana untuk sampai ke internet, begitupun sebaliknya. Pokoknya Pc lokal-nya terima jadi aja dah :v.
Protokol High Avaibility
Ada beberapa protokol yang dapat digunakan untuk menjalankan High Avaibility dalam sebuah jaringan, yaitu :
1. HSRP (Hot Standby Redudant Protocol)
2. VRRP (Virtual Router Redudant Protocol)
3. GLBP (Gateway Load Balancing Protocol)
Dan semua protokol tersebut termasuk kedalam satu protokol yang bernama FHRP (First Hop Redudancy Protocol).
Cukup sekian yang dapat saya sampaikan, semoga dapat membawa barokah dan manfaat bagi diri saya sendiri dan kepada orang lain. Sampai jumpa lagi di postingan berikutnya yang lebih bagus dan materi yang disampaikan sangat menarik.
Syukron jazakumullah wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.






Tidak ada komentar:
Posting Komentar